Beberapa tahun yang lalu, para politisi dan pencinta lingkungan dari Belanda mengira bahwa mereka telah menemukan solusi untuk energi yang aman—yakni penggunaan minyak nabati untuk menjalankan generator, khususnya minyak kelapa sawit. Harapan mereka ternyata menjadi ”mimpi buruk lingkungan”, kata The New York Times. ”Meningkatnya permintaan minyak kelapa sawit di Eropa telah menyebabkan dibabatnya lahan hutan hujan yang luas di Asia Tenggara dan digunakannya pupuk kimia secara berlebihan di sana.” Areal perkebunan dibuat dengan mengeringkan dan membakar lahan gambut sehingga mengirimkan gas karbon dalam ”jumlah yang sangat besar” ke atmosfer. Sebagai akibatnya, kata Times, Indonesia dengan cepat telah menjadi ”penghasil emisi karbon ketiga yang terbesar di dunia, yang menurut para ilmuwan turut menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.”
(Sumber Gambar : http://muhamadh.files.wordpress.com/2011/02/global-warming.jpg)
0 comments:
Post a Comment