Friday, May 20, 2011

Siapa Lebih Dahulu?

PADA tahun 1973, Dr. Martin Cooper adalah orang pertama yang memperagakan telepon seluler genggam. Telepon itu mempunyai baterai, radio, dan sebuah mikroprosesor (komputer mini). Penduduk New York tercengang sewaktu melihat Cooper mengadakan pembicaraan telepon di jalan. Tetapi, temuan ini dimungkinkan hanya karena pada tahun 1800, Alessandro Volta sudah menemukan baterai yang andal. Selain itu, telepon telah dikembangkan pada tahun 1876, radio pada tahun 1895, dan komputer pada tahun 1946. Akhirnya, ditemukannya mikroprosesor pada tahun 1971 telah memungkinkan diciptakannya telepon genggam. Meskipun demikian, kita ingin bertanya, Apakah komunikasi dengan berbagai peranti yang serbacanggih benar-benar merupakan hal yang baru?
Suara manusia sendiri adalah sebuah peranti komunikasi, meski kita sering menganggapnya hal biasa. Lebih dari setengah miliar neuron dalam motor penggerak otak kita turut bekerja dalam pengendalian organ-organ bicara, dan sekitar 100 otot menjalankan mekanisme yang rumit pada lidah, bibir, rahang, kerongkongan, serta dada kita.
Telinga kita juga adalah bagian dari sistem komunikasi yang sama. Telinga mengubah suara menjadi impuls-impuls listrik yang dapat diproses otak kita. Otak menganalisis suara agar kita dapat mengenali orang-orang dari getaran suara mereka. Otak kita juga mengukur berapa per sekian juta detik bedanya telinga yang satu mendengar sebelum yang kedua sehingga dapat menentukan dengan tepat dari arah mana suara itu datang. Hal tersebut hanyalah dua dari sekian banyak fitur yang memungkinkan kita mendengar seseorang, meskipun banyak orang lain sedang berbicara.
Jadi, komunikasi nirkabel yang canggih (yang dilengkapi dengan alat untuk mengenali si penelepon) bukanlah hal yang baru. Kita menemukan hal itu pertama-tama di dunia makhluk hidup—di alam.

0 comments:

Post a Comment