Tuesday, March 22, 2011

Kesepian meski Ada Banyak Sarana Komunikasi

PONSEL, SMS, e-mail, jejaring sosial Internet, ruang rumpi—tidak pernah sebelumnya ada begitu banyak sarana komunikasi yang mudah diperoleh. Meskipun demikian, banyak orang—tua dan muda—merasa sangat kesepian. Mengapa?
Dalam buku mereka Loneliness—Human Nature and the Need for Social Connection, peneliti John T. Cacioppo dan William Patrick mengupas tuntas topik kesepian. Mereka mengacu ke penelitian yang mengatakan bahwa ”meningkatnya penggunaan Internet dapat meningkatkan keterasingan sosial serta depresi jika hal itu menggantikan hubungan antarmanusia yang lebih nyata”.
Kehidupan yang serba tergesa-gesa dari masyarakat modern tidak menunjang hubungan antarmanusia yang hangat. Senyum dan rasa sayang yang bisa terpancar di mata seseorang umumnya tidak tersampaikan lewat telepon atau melalui pesan di layar komputer.


Hal di atas bisa terjadi di tempat kerja tetapi bahkan terlebih lagi dalam lingkup keluarga. Di banyak rumah, anggota keluarga datang dan pergi tanpa makan bersama atau bercakap-cakap. Anak-anak remaja punya komputer sendiri dan nyaris terasing dari anggota keluarga lainnya. Ironisnya, walau punya berbagai perangkat komunikasi elektronik, banyak remaja merasa kesepian.
Dewasa ini, bahkan ikatan perkawinan bisa terancam oleh perasaan kesepian. Kurangnya komunikasi antara suami istri bisa membuat keduanya menjalani kehidupan sendiri-sendiri dan jarang berinteraksi. Merasa sendirian padahal tinggal serumah dengan teman hidup adalah salah satu bentuk kesepian yang paling menyesakkan.
Orang tua tunggal khususnya bisa jadi harus bergelut dengan perasaan kesepian. Banyaknya sarana komunikasi, dan berbagai hal lainnya, bisa menghambat kebersamaan orang tua dengan anak-anak, yang memperburuk perasaan kesepian. Selain itu, banyak orang tua tunggal mendambakan teman hidup, tetapi kebutuhan emosi mereka tetap tidak terpenuhi.
Kesepian telah menjadi momok sosial yang dapat turut menyebabkan alkoholisme, makan berlebihan, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan bahkan bunuh diri. Maka, penting untuk mengenali penyebab kesepian. Ini adalah langkah pertama untuk dapat berhasil mengatasi problem itu.

0 comments:

Post a Comment